SD Santa Maria: Jejak Pendidikan dari Masa ke Masa

Didirikan di era kolonial Belanda sebagai “Lagere School” bersamaan dengan taman kanak-kanak, SD Santa Maria telah melewati perjalanan panjang.

Pasca-kemerdekaan (1945-1949), para suster berjuang keras memulihkan sekolah di tengah keterbatasan. Namun, semangat itu tak pernah padam.

Tahun 1950, Sr. Paulo Soeromartana membawa sekolah kembali normal, menanamkan pondasi karakter kuat pada peserta didik sejak dini. Estafet kepemimpinan berlanjut, dengan Sr. Elly Rita Wijaya (1991-1994) menerapkan kurikulum CBSA untuk pembelajaran aktif, disusul Sr. Alexis Soedibyo (1994-2004) yang mendorong metode belajar kreatif.

Sr. Biastuti Sukadi (2004-2009) fokus pada kemandirian siswa, sementara Sr. Catharina Siti Margiyati (2009-2014) mengadaptasi KTSP.

Tahun 2014, SD Santa Maria mulai dipimpin oleh awam, bersama Ibu Bernadetta Marita Tanaga fokus pembelajaran lebih banyak ke eksperimental, dan fokus pada pengembangan minat-bakat siswa.

Sejak Juli 2024 sampai sekarang, tongkat kepemimpinan dipercayakan kepada Ibu Dra. Ana Retna Indrarita.

SD Santa Maria terus berinovasi, membentuk generasi penerus bangsa dengan pendidikan yang dinamis dan berkarakter.